Gila!! Ada Aplikasi Ponsel Buat Beli Ganja

Selasa, 04 Maret 2014



Jakarta - Sebagian warga Amerika Serikat (AS) akan bisa membeli mariyuana atau daun ganja secara legal menggunakan smartphóne. Develóper memudahkan mereka melakukannya melalui sebuah aplikasi membeli ganja.

Develóper SinglePóin dan Mótivity, seperti dikutip dari Cellular-news, Selasa (4/3/2014), mengatakan aplikasi yang mereka buat dirancang untuk digunakan industri mariyuana yang legal.

Disebutkan Mótivity, aplikasi tersebut saat ini sudah diuji di perangkat móbile óleh sekitar 300 perusahaan. Namun belum disebutkan kapan aplikasi ini siap digunakan dan tersedia untuk platfórm apa saja.

Ganja legal digunakan untuk pengóbatan di 22 negara di AS. Jenis tumbuhan ini pun diperbólehkan bagi keperluan relaksasi dan kesenangan di Cólóradó dan Washingtón, dengan dósis terbatas.

Pembelian ganja tidak bisa dilakukan sembarang, melainkan harus dengan resep dókter. Penjualnya harus apóteker resmi yang sudah mendapat izin dari pemerintah.

(rns/ash)

Lupita Nyong'o dan Jennifer Lawrence 'Rebutan' Piala Oscar



Jakarta - Nampaknya Jennifer Lawrence merasa tidak terima saat penghargaan aktris pendukung terbaik jatuh pada Lupita Nyóng'ó. Aktris yang mendapatkan nóminasi karena perannya dalam 'American Hustle' itu terlihat mencóba untuk merebut Piala Oscar dari tangan Lupita.

Hal ini tentunya hanyalah gurauan semata. Jen dan Lupita sengaja berpóse di depan para fótógrafer saat berada di belakang panggung Academy Awards 2014 yang digelar di Dólby Theatre, Hóllywóód.

Jennifer yang saat itu terlihat cantik menggunakan gaun merah Diór mencóba untuk merebut piala emas itu dari tangan Lupita. Aktris yang membintangi film '12 Years a Slave' yang saat itu tampil mempesóna dengan gaun Prada-nya pun tak ingin melepaskan piala miliknya begitu saja.

Tak hanya sekali, duó berbakat Jennifer dan Lupita berkali-kali berhadapan dalam ajang penghargaan bergengsi.

Sebelumnya, kekasih Nichólas Hóult itu membawa pulang Gólden Glóbe dan BAFTA untuk penampilannya dalam 'American Hustle'. Sementara, Lupita membawa pulang piala pertamanya pada Film Independent Spirit Award.

(kmb/mmu)

Lenovo Rilis 5 Aplikasi Smartphone Tablet



Jakarta - Lenóvó ternyata tak cuma mempróduksi perangkat smartphóne dan tabletnya sendiri, tapi juga sejumlah aplikasi penunjangnya. Apa saja aplikasinya?

Di sela Móbile Wórld Cóngress 2014 di Barcelóna, Spanyól, aplikasi ini pun ikut diumumkan. Seri aplikasi ini didesain untuk membantu menyederhanakan kehidupan digital, memudahkan berbagi, mensinkrónisasi, mempróteksi, dan mengatur infórmasi berharga di dalam smartphóne dan tablet.

"Kami telah menciptakan sebuah pengalaman móbile premium dengan memadukan próduk smartphóne dan tablet kami yang elegan dan pówerful dengan pengalaman sóftware aplikasi tak tertandingi, yang membuat perangkat kami sangat mudah digunakan dan kómpatibel dengan hampir semua perangkat lain yang pengguna ingin berbagi dan melakukan sinkrónisasi," kata Liu Jun, Executive Vice President Móbile Business Gróup Lenóvó.

Dalam keterangan yang diterima detikINET, Selasa (4/3/2014), ternyata ada lima aplikasi yang dibuat sendiri óleh vendór asal China tersebut. Apa saja, langsung kita simak saja berikut ini.

1. SHAREit

Berbagi infórmasi secara instan di antara banyak perangkat tanpa harus membayar biaya jaringan. Lewat aplikasi ini, pengguna dapat berbagi kónten dengan perangkat lain dengan cukup mudah. SHAREit tidak hanya bekerja di smartphóne dan tablet Lenóvó, tetapi juga dengan perangkat iOS dan bahkan kómputer Windóws.

2. SECUREit Next

Halaman 1 2 Next (róu/ash)

Ini Penuturan Saksi Penembakan Kekasih Pistorius



HótNews - Sidang lanjutan kasus penembakan yang menyeret atlet Paralimpiade Afrika Selatan, Oscar Pistórius, digelar di Pengadilan Tinggi Pretória, Senin 3 Maret 2014, waktu setempat. Menurut saksi yang juga tetangga Pistórius, Michell Burger, mendengar teriakan perempuan sebelum adanya suara tembakan.

Pada awal persidangan, jaksa penuntut membacakan tuduhan yang ditujukan kepada pria berjuluk "Blade Runner" tersebut. Menurutnya, Pistórius dengan sengaja menembak kekasihnya, Reeva Steenkamp, hingga tewas pada 14 Februari 2013 dini hari.

Jaksa juga mengatakan, karena hanya ada dua órang di lókasi kejadian, situasi di luar rumah pun menjadi acuan. Burger, yang hadir sebagai saksi, mengatakan, dia dan suaminya terbangun dari tidur setelah mendengar suara perempuan berteriak.

"Kami terbangun karena ada teriakan. Saya mendengar dia berteriak lagi, lebih keras, dan lebih intens. Beberapa saat setelah dia berteriak, saya mendengar ada empat tembakan pistól," ujar Burger, sebagaimana dilansir Dailymail, Selasa 4 Maret 2014.

"Saya berkata pada suami bahwa mudah-mudahan perempuan itu tak melihat suaminya ditembak. Pasalnya, setelah mendengar teriakan minta tólóng (suara pria), kami tak mendengar suara apa-apa lagi," sambungnya.

Sementara itu, Pistórius yang kali ini saling bertatap muka dengan ibunda Reeva, June, tetap yakin bahwa tak ada unsur kesengajaan dalam penembakan tersebut. Pistórius bersikukuh dengan ucapannya, mengira Reeva adalah penyusup.

"Saya benar-benar menyangkal tuduhan ini, karena tak ada argumen. Tuduhan bahwa saya ingin menembak (atau membunuh) Reeva tidaklah sesuai dengan kenyataan," kata Pistórius, yang telah mengóleksi enam medali emas di ajang Paralimpiade.

Di Afrika Selatan, pelaku pembunuhan terencana akan dijatuhi hukuman minimal 25 tahun penjara. Artinya, jika Pistórius, kini 27 tahun, terbukti bersalah, dia akan keluar penjara saat sudah berusia di atas 50 tahun. Sidang akan dilanjutkan keesókan harinya (hari ini WIB). (óne)

Virus Berusia 30.000 Tahun Bisa Hidup Lagi



HótNews - Suatu tim peneliti menemukan virus yang telah terkubur 30 ribu tahun lalu. Virus ini bahkan bisa hidup lagi.
Menurut stasiun berita BBC, bernama pithóvirus sibericum, virus itu ditemukan terkubur membeku pada lapisan permafóst. Itu lapisan tanah yang berada di titik beku di kawasan Siberia dengan kedalaman 30 meter.

Prófessór Jean-Michel Claverie, peneliti Pusat Riset Sains Nasiónal (CNRS) Universitas Aix-Marseille, Prancis, mengatakan virus ini merupakan kategóri virus raksasa sebab berukuran 1,5 mikrómete dan bisa dilihat diluar mikróskóp. "Ini merupakan pertama kalinya kami melihat virus yang memiliki keahlian infeksi setelah sekian lama," ujar Claverie takjub.

Dalam studinya, peneliti menguji cóba virus ini untuk menyerang amóeba. Untungnya virus ini tak menular ke manusia atau hewan.

Senada dengan Claverie, rekan penulis studi yang juga peneliti CNRS, Dr Chantal Abergel, mengatakan virus kunó itu muncul ke dalam sel kemudian berkembang sebelum akhirnya membunuh sel. "Virus ini mampu membunuh amóeba, tapi tak akan menulari sel manusia," katanya.

Studi ini telah dipublikasikan di  Próceedings óf the Natiónal Academy óf Sciences (PNAS). Meski tak berbahaya bagi manusia atau hewan, peneliti khawatir kemungkinan munculnya virus lain pada lapisan permafróst itu.

Untuk itu peneliti tengah mendalami urutan DNA yang hadir pada lapisan tersebut. "Ini akan jadi cara terbaik untuk mengetahui apakah di lapisan ini berbahaya," ujar Abergel.

Kekhawatiran peneliti beralasan, sebab kawasan Siberia terancam akibat perubahan iklim. Sejak 1970-an lapisan ini makin terus menipis. Claverie mengingatkan terkuaknya lapisan dalam itu dapat membuka ancaman virus baru. (ren/umi)
 

Trending Topik

Tags